Didi Petet Meninggal Dunia

Bangsa Indonesia, kembali ditinggal salah satu aktor besarnya. Pagi ini, 15 Mei 2015 Didi Petet menghembuskan nafas terakhirnya di kediamannya. Dari beberapa sumber disebutkan bahwa ‘Kang Bahar’ meninggal karena kelelahan setelah menjalankan tugasnya di Milan, Italia.





Aktor yang memiliki nama asli Didi Widiatmoko ini lahir di Surabaya pada, 12 Juli 1956. Banyak penghargaan telah diraih pemeran Emon dalam Catatan Si Boy ini. Mulai dari Aktor Terpuji Terbaik Festival Film Bandung, Nominasi Piala Citra, hingga Lifetime Achievment salah satu stasiun TV.


Selain perannya di Kabayan Saba Kota, beberapa peran yang dimainkan Didi Petet membuat saya kagum. Dua diantaranya saat menjadi pameo di film Mama Cake dan Bebek Belur. Oh, ya. Beberapa hari lalu saya pun menyaksikan aktingnya di film Ketika Tuhan Jatuh Cinta.

Selamat jalan Kang Bahar,

Related Posts:

Lutung Kangsarung, Menghidupkan Kembali Legenda Lutung Kasarung

Dalam waktu dekat ini di Gedung Pertunjukan Bulungan, Jakarta Selatan akan digelar pementasan Teater Lutung Kangsarung, Ketika Legenda Dipertanyakan. Pementasan teater yang diprakarsai oleh kelompok Teater Dentum, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhamadiyah Prof Dr. Hamka, ini bertujuan untuk melestarikan dongeng melalui drama sebagai apresiasi terhadap budaya bangsa.

Seperti yang kita ketahui cerita-cerita rakyat semisal Lutung Kasarung sudah mulai dilupakan oleh masyarakat kita, khususnya remaja-remaja muda. Mereka lebih banyak mengenal boy band dan girl band. Ditambah tayangan-tayangan di televisi yang sudah sangat jauh dari pola dan nilai warisan budaya leluhur kita.

Diharapkan dengan adanya pementasan semacam ini bisa menggairahkan kembali semangat anak muda untuk mengenal dan mengapresiasi cerita-cerita rakyat yang pernah booming di Nusantara. Lutung Kasarung (artinya Lutung yang Tersesat) sendiri adalah cerita pantun yang mengisahkan legenda masyarakat Sunda tentang perjalanan Sanghyang Guruminda dari Kahyangan yang diturunkan ke Buana Panca Tengah (Bumi) dalam wujud seekor lutung (sejenis monyet).

Dalam perjalanannya di Bumi, sang lutung bertemu dengan putri Purbasari Ayuwangi yang diusir oleh saudaranya yang pendengki, Purbararang. Lutung Kasarung adalah seekor mahkluk yang buruk rupa. Pada akhirnya ia berubah menjadi pangeran dan mengawini Purbasari, dan mereka memerintah Kerajaan Pasir Batang dan Kerajaan Cupu Mandala Ayu bersama-sama.



Penasaran dengan pementasan teater ini? Anda bisa menghubungi panitia Teater Dentum Feri Setiyawan (089659175891). Bisa mention ke sutradaranya pula di @noveltamsil  dan Kaifa Publishing





Related Posts:

Tips Sukses Usia Muda: Hal yang Dilakukan Para Miliader Sebelum Mereka Sukses

Jangan lihat apa yang para miliader muda dapatkan sekarang, tapi perhatikan tips sukses usia muda yang mereka lakukan sebelum mereka memperolah hasilnya sekarang. Ternyata, apa yang mereka lakukan itu sangat sederhana. Lihat saja apa yang dilakukan oleh Matt Mickiewichz (pendiri Flippa), Jermaine Griggs (pendiri Hear and Play Music Group), dan juga Cameron Johnson.



Mungkin ketiga nama itu sedikit asing. Namun, kesuksesan mereka sangat luar biasa, tak kalah hebat dengan pendiri Facebook Mark Zuckerberg. Lalu, apa hal sederhana yang mereka lakukan sehingga mereka bisa sukses di usia muda? Berikut ulasannya.

Berpikir Tentang Ide Kreatif Ternyata Lebih Penting
Tidak jarang anak-anak muda terburu-buru dalam membangun bisnis. Mereka seolah-olah mengikuti trend. Ada trend mendapatkan uang di internet, mereka langsung ikut tanpa mengetahui ide dari cara berbisnis itu.

Itulah mengapa Matt Mickiewichz menjadi salah satu anak muda yang sukses di zamannya. Pada waktu itu, ia menemukan terobosan baru di mana ia menawarkan idenya. Pada usianya yang baru menginjak 22 tahun, ia mendirikan perusahaan dan ia menjadi salah satu orang yang mempopulerkan media internet sebagai media penguhubung dengan pelanggan. Pada waktu itu, media internet lebih murah dan efektif. Pesannya, setiap pengusaha harus menemukan ide-ide brilian yang tidak dimiliki oleh orang lain, bukan hanya meniru.


Bergaul dengan Rekan yang Memiliki Passion yang Sama
Berbeda dengan Matt Mickiewichz. Jermaine Griggs mengatakan hal yang paling penting dilakukan anak-anak muda adalah berkawan dengan rekan yang memiliki passion yang sama di bidang bisnis tertentu. Terbukti, tips sukses usia muda yang ia terapkan ini menghantarkan dia menjadi miliader di usianya yang ke 23.



Fokuslah untuk Memberi Keuntungan kepada Orang Lain
Ini merupakan ide bisnis seorang Cameron Johnson, seorang anak muda yang sudah menjadi miliader sebelum lulus SMA. Dulu, ia dianggap sebagai pengusaha muda di Jepang. Pada saat itu, ia sudah mendapatkan penghasilan US$50 juga dari bisnisnya menjual koleksi Beanie Baby miliki adiknya. Ia menjelaskan bahwa bisnis itu sebenarnya bukan hanya untuk mendapatkan keuntungan diri saja, tapi memberikan keuntungan yang lebih kepada orang lain. Secara otomatis, keuntungan akan didapatkan secara sendirinya.

Itulah rahasia kecil para miliader muda. Apakah Anda siap meniru tips sukses usia muda tersebut?

Related Posts:

Tips Memilih Sudut Pandang Dalam Menulis Novel

Bisa dikatakan menulis novel adalah tantangan terbesar bagi seorang penulis. Berbeda dengan penulis buku-buku nonfiksi, menulis novel memerlukan tehnik khusus untuk membuat novelnya menarik dan tentunya diterima penerbit mayor.

Banyak unsur instrinstik dalam novel. Salah satunya cara penulis menggambarkan karakter dalam ceritanya. Penokohan sangat penting dalam membangun kekuatan cerita. Penokohan yang kuat akan membuat pembaca merasa berada langsung dalam cerita tersebut.

Berikut beberapa jenis sudut pandang dalam bercerita yang bisa kamu pilih buat menulis novel kamu:

1. Sudut Pandang Orang Pertama

Dalam jenis ini penulis menempatkan dirinya sebagai pelaku dan narator yang menceritakan jalan cerita. Biasanya novel yang menggunakan sudut pandang orang pertama ini akan menjadikan tokoh 'Aku', 'Saya', atau 'Gue' sebagai tokoh utama ceritanya. Namun yang harus kamu catat, kadang ada tokoh 'Aku' dan sejenisnya itu yang tidak menjadi tokoh utama dalam cerita. Kadang pula ada penulis yang menggunakan kata 'Kami' dalam bercerita. Hal itupun termasuk mengambil tehnik penceritaan sudut pandang orang pertama.

2. Sudut Pandang Orang Kedua
Berbeda dengan sudut pandang orang pertama, dalam tehnik ini yang menjadi tokoh penceritaan adalah 'Dia', 'Dirinya', atau 'Ia'. Bisa dikatakan penulis berada diluar dari cerita.

3. Sudut Pandang Orang Ketiga
Tehnik ini bisa dikatakan tehnik yang tidak terlalu sulit. Selain karena pencerita bisa berpindah-pindah tokoh, sudut pandang orang ketiga juga bisa menjadikan penulis sebagai dewa atau Tuhan yang serba tahu akan segala ceritanya. Namun ada juga penulis yang mengambil sudut pandang orang ketiga ini terbatas hanya pada satu tokoh saja.

Nah, setelah kamu tahu macam-macam sudut pandang ini kamu tinggal pilih mau pakai gaya yang mana. Yang pasti selain tiga tehnik diatas tadi ada juga variasi-variasi lain dari setiap jenis sudut pandang diatas. Penasaran? Tunggu artikel saya berikutnya. 

Related Posts:

Review dan Download Film Insurgent - Divergent 2015 Full Movies

Data Film InsurgentSutradara: Robert Schwentke
Skenario: Brian Duffield (screenplay), Akiva Goldsman (screenplay),
Pemain: Shailene Woodley, Ansel Elgort, Theo James |



Beatrice Prior must confront her inner demons and continue her fight against a powerful alliance which threatens to tear her society apart with the help from others on her side.




Setelah di film Divergent sebelumnya Jeanine, gagal merebut pemerintah dari faksi Abnegation, di film Insurgent ini Jeanine berhasil mencuri sebuah kotak rahasia yang ada di rumah Tris, dan disembunyikan oleh ibunya yang telah terbunuh di cerita sebelumnya.



Awal cerita dikisahkan dengan bersembunyinya Four, Tris, Edward, dan Caleb di faksi Amity. Namun karena misi Jeanine membuka kotak tersebut, Eric dan pasukannya ditugaskan mencari orang-orang Divergent.

Dalam pelarian tersebut, Edward berkhianat. Hingga tersisa Four, Tris, dan Caleb. Mereka berhasil lari dari kejaran Eric dengan menaiki sebuah kereta yang ternyata berisi orang-orang factionless.

Kejutan demi kejutan pun terjadi. Mulai dari bertemunya Four dengan sang ibu yang di cerita sebelumnya dikisahkan telah meninggal dunia.


Kejutan lainnya adalah meninggalnya Tris yang menyerahkan diri kepada Jeanine. Sisi lemah abnegation Tris membuatnya tak mau kehilangan orang-orang yang disayanginya.


Bagi anda penggemar film sci-fi, adventure, dan action lanjutan sekuel dari Divergent ini layak ditonton. Rasanya tak etis jika saya harus mengungkap akhir cerita ini. Yang pasti kejutan-kejutan akan terus terjadi dalam film ini.

Bagi anda yang ingin mendownload film Insurgent - Divergent 2015 full movies anda bisa klik link  berikutUntuk subtitle film Insurgent ada di Subscene

Related Posts:

Distorsi Tuntutan Buruh dan Kejombloan Akut

Judulnya sengaja dibuat keren dengan kata distorsi, semata-mata untuk membuat artikel ini terasa wah. Okelah, hari buruh sudah lewat. Salah satu tol yang sempat diblokade massa pun telah normal. Begitupun dengan pak Presiden yang kembali tenang, karena peringatan May Day kemarin tak ada lawan politik yang memancing di air keruh.

Bicara soal buruh, jujur saya seringkali ngerasa bingung sama tuntutan-tuntutannya mereka. Salah satunya adalah contoh gambar berikut.



Coba dipikir lebih dalam, apa flyer ini benar adanya. Mari kita tuntut Menteri Tenaga Kerja untuk membentuk tim transisi penuntasan masalah buruh yang kesepian. Apalagi usianya sudah 28 tahun lho :D

Nggak percaya? Lihat nih hasil tes wanita yang bawa flyers Jutaan Buruh Jomblo Karena Kerja 8 Jam/Hari


Related Posts:

5 Tips Penting Agar Naskahmu Tembus Penerbit Mayor

Meski 2-3 tahun ini vanity publishing maupun self publishing makin semarak. Serta memberikan kemudahan dalam hal menerbitkan naskah-naskah para penulis, akan tetapi keberadaan penerbit mayor masih menjadi dambaan bagi para penulis. Malah ada adagium yang menyatakan bahwa seorang penulis belum bisa dikatakan seorang penulis, jika naskahnya belum diterbitkan penerbit mayor.

Di Indonesia sendiri buku-buku dari penerbit mayor masih menjadi raja dan rujukan pembelian di toko buku. Ditambah siklus di toko buku yang terkadang pilih kasih dalam memajang/mendisplay buku terbitan penerbit mayor dibanding terbitan vanity atau self publishing.

Prestise menjadi salah satu semangat para penulis –khususnya penulis muda- agar naskahnya dapat diterbitkan oleh penerbit mayor. Meski saya rasa royalti atau nilai beli putus naskah oleh penerbit mayor cukup kecil, tetap saja animo penulis untuk mengirim naskahnya kepada mayor publishing tetap tinggi.

Hanya saja masih sering terdengar cerita penulis-penulis yang naskahnya ditolak. Padahal mereka merasa naskah mereka sangat bagus, bermamfaat, dan menginspirasi pembaca. 

‘Oalah, berkilau seperti berlian kok ditolak’, salah seorang kawan saya pernah ngedumel ketika pak pos mengatarkan kembali naskah yang sempat dikirimnya beberapa bulan lalu. Saat itu kami sedang duduk di sebuah warung kopi.

‘Sini saya liat naskahmu!’

Mata saya terpicing melihat judul dari naskahnya. Namun saya belum berkomentar apa-apa dan langsung membuka satu sampai dua halaman naskahnya. Tak perlu lama-lama, saya kembalikan naskahnya dan berlalu menyeruput kembali kopi saya.

Kawan saya menggelengkan kepalaya. Dia menatap saya heran. Lalu dengan semangat berapi-api dia menjelaskan mamfaat-mamfaat dari naskahnya. Inspirasi dan hikmah yang mungkin pembaca dapat setelah membaca bukunya nanti.

Saya hanya tersenyum, sambil menepuk pundaknya. “Besok kamu liat blog saya ya”.

Dan teruntuk kawan saya yang naskahnya baru saja ditolak sebuah penerbit besar, berikut kesalahan kamu yang harus kamu perhatikan kalau kamu niat nulis lagi dan mengirimkannya kembali ke penerbit mayor.



1. Pemilihan Judul
Buatlah judul yang sederhana namun membuat orang penasaran. Jangan membuat judul yang panjang-panjang seperti judul FTV atau judul cerita majalah Hidayah. Hindari pula membuat judul yang memplesetkan sesuatu yang sudah terkenal. Lebih baik satu dua kata namun mewakili naskah kamu secara keseluruhan.

2. Buat First Chapter yang menarik
Mengapa saya kembalikan naskahmu setelah 1-2 halaman awal? Karena naskahmu tidak berhasil memikat pembaca di awal cerita. Editor tak akan peduli dengan konflik maha dashyat di tengah cerita, atau ending super romantis, jika di awal naskahmu mereka tidak tertarik untuk melanjutkan bacaannya.

3. Perhatikan Tanda Baca, dan Hindarkan Typo!
Kalau kamu kirim naskah ke vanity/self publishing yang naskahmu 103% pasti terbit, editornya pasti nggak bisa marah saat naskah kamu acak-acakan. Paling sadis mereka hanya akan ngedumel atau menghantam-hantamkan kepalanya ke monitor saat kamu memberi spasi setelah tanda kutip (“). Editor-editor vanity/self publishing (termasuk gue)  cuma bakal menghabiskan kopi lebih banyak, saat penulis yang mengirimkan naskahnya khilaf dan mengecilkan huruf pertama setiap kalimat.
Tapi lain cerita jika kamu ngirim naskah kamu ke penerbit mayor. Selain akan mencoret-coret naskah dengan red bolpoint, mereka pun tak segan-segan membuang naskah kamu. Jadi, sebelum kamu kirimkan naskahmu, cek dan periksa kembali segalanya. Jangan sampai ada mantan yang tertinggal di dalamnya. Karena mantan yang tertinggal di dalam cerita, akan membuat hubunganmu tak semulus jalan tol.

4. Pilihlah Penerbit yang Sesuai
Terkadang masih ada yang sok tau mengirimkan naskah berternak ke penerbit fiksi atau sebaliknya. Please deh, seterbuka-bukanya kesempatan, tetap saja penerbit mencari naskah yang sesuai dengan segmentasi mereka. Apa susahnya, kamu ubek lebih dalam tentang info dan genre naskah yang dibutuhkan. Jangan modal nanya mimin nya doang ya, sob!

5. Yang Terpenting dan Terakhir Adalah Banyak Baca dan Survey Pasar.
Membaca adalah gudang ilmu. Gudang inspirasi dan wawasan. Akan tetapi hal lain yang nggak kalah penting adalah pasar alias market. Bukan rahasia lagi orientasi penerbitan adalah keuntungan. Terkadang yang dicari bukan naskah terbaik, melainkan naskah yang sesuai dengan orientasi pasar. Kamu harus peka dan jeli terhadap tema dan genre naskah apa yang sedang hits di pasar (toko buku). Jangan sampai kamu membuat cerita tentang pocong-pocongan, karena pocong pernah hits tahun 2012an lalu. Dan yang paling penting, jangan ngirimin novel pocong ke penerbit yang menerbitkan buku pertanian ya :D



Gue rasa udah cukup dulu penjelasan mengenai beberapa tips dan trik agar naskah bisa diterima penerbit. Hal lain yang paling penting adalah tetap menulis dan berkarya. Mengasah kemampuan secara terus-menerus akan membuatmu luar biasa dan hebat. Oya, dalam artikel ini gue banyak nulisin tentang vanity publishing. Kalau lu penasaran, tunggu aja artikel berikutnya ya. 

Related Posts:

Content Writer, dan Bongkahan Dollar

Semakin tersebarnya info mengenai orang-orang yang berhasil meraih bongkahan dollar dari Google Adsense di Indonesia, membuat pangsa pasar yang semakin menjanjikan bagi mereka yang menamai dirinya sebagai seorang penulis. Ketika royalti dari sebuah buku tak sebanding dengan biaya riset dengan yang di keluarkan, bayaran artikel 500-1000 kata jauh lebih menjanjikan dibanding royalti dari buku berratus halaman.

Dari profesi content writer itu kita bisa mendapat penghidupan, meski akhir-akhir ini persaingan di dunia tersebut semakin ketat. Meski permintaan semakin banyak, namun penyedia content writer –baik individu, maupun perusahaan- pun semakin banyak. Tapi hal tersebut bukanlah penutup jalan untuk mendapat bongkahan dollar dari Adsense.

Sebagai content writer kita harus cerdik dan mampu menghasilka tulisan yang bermutu. Tidak copy-paste. Harus memiliki banyak wawasan tentang berbagai tema. Hal ini penting, agar saat ada orang yang memperlukan jasa kita, kita tidak akan kelimpungan atau menolaknya karena kekurangan referensi. Kita pun harus mampu dan mau belajar mengenai search engine optimation. Artikel-artikel yang SEO Friendly akan mudah disukai oleh sang pemesan. Kemampuan berbahasa asing pun dapat menjadi nilai tambah bagi seorang ‘content writer’.

Kalau mau lebih mudah mendapat bongkahan dollar dari Google Adsense, saya sarankan anda pun membuat blog yang didaftarkan ke Google Adsense. Isilah blog tersebut dengan artikel-artikel menarik yang anda buat sendiri.[]

Related Posts:

Main-main Dengan 'Google Sphere'

Rasanya google sudah menjadi trademark dari mesin pencari di internet. Sama halnya ketika kita membeli obat anti nyamuk, maka baygon yang pertama kali disebut. Atau saat kita kehausan di jalan, kata ‘aqua’ lah yang pertama kita sebutkan kepada penjual minuman. Padahal google bukanlah satu-satunya mesin pencari di dunia ini.

Memang harus diakui yang namanya Google itu mesin pencari yang tercanggih. Apapun yang dicari pasti ada disana. Bahkan pamor mbah gugel ngalahin pamornya mbah dukun.

Dibalik kecanggihannya, ternyata Google juga memiliki hal terselubung lain yang tak banyak diketahui orang.  Main-main dengan Google ternyata seru juga. Coba deh, anda ketikkan kata ‘Google Sphere’ di kolom pencariannya. Ingat yah, tanda petiknya jangan diketik. Tunggu beberapa saat liat apa yang terjadi pada mesin pencarimu.

Mesin pencari sejuta umat itu akan terlihat kacau. Efeknya menjadi tiga dimensi (3D). Tapi meski seperti itu, kita tetap bisa mencari gambar apa yang kita ingin. Saya mencoba ‘out of the box’ dengan mengetik kata ‘boobs’ maka yang keluar adalah gambar-gambar yang sedikit nakal dan menaik turunkan jakun saya.

Selain mengetikan ‘Google Sphere’ tadi, kamu juga bisa mengetikan kata ‘do a barrel roll’, ‘zerg rush’, ‘askew’, ‘tilt’, ‘answer to life the universe and everything’, ‘the loneliest number’, dan ‘241543903’.


Ingat yah, ketika anda mencoba bermain-main dengan Google tersebut, tanda petiknya jangan diketik juga. Selamat mencoba, bermain-main dengan Google Sphere. Berikut screenshot dari kata 'boobs' yang saya masukkan tadi saat mbah gugel nya sedang kacau :D  


Related Posts: